Studi Kasus Manusia dan Kebudayaan
Menghargai Batik, Cermin Tingginya Kebudayaan Bangsa
Liputan6.com, Jakarta
Meski kini batik sudah menjadi warisan budaya dunia, ternyata tidak banyak
orang yang paham mengenai keindahan batik secara makna. Hal ini
disadari betul oleh Era Soekamto sebagai seorang desainer batik Indonesia dalam
pemaparannya di acara “Explore Batik Symbols wtih Era Soekamto and Guinness”,
di Senayan City, Jumat (28/10/2016).
“Selama ini pengembangan batik selalu ada dalam teknik
dan harga, namun tidak dalam subliminal message” Ujar Era Soekamto.
Era juga menerangkan mengenai subliminal message
di dalam batik. Ternyata setiap corak batik yang ada
memiliki berbagai makna dan interpretasi yang menjadi kekayaan tersendiri bagi
bangsa Indonesia. Salah satunya adalah kemampuan bangsa ini untuk memahami
berbagai gambar yang disebut sebagai chronogram, menjadi sebuah pesan
yang bisa diwariskan turun temurun hingga saat ini.
“Contohnya saja batik parang, banyak orang yang tidak
tahu bahwa batik parang tidak ada yang motifnya lurus, pasti selalu diagonal,
karena maknanya adalah setiap hari ketaatan pada Tuhan harus selalu meningkat”
Ungkap Era.
Hingga saat ini, batik juga menjadi sebuah pemersatu
bagi bangsa yang ada di Indonesia dengan dikembangkan berbagai batik baru.
Salah satunya adalah batik papua yang merupakan
pengembangan budaya papua dengan media batik. Era juga menekankan bahwa
perubahan tersebut boleh dilakukan, selama sang pembuat dan pemakai paham
mengenai sejarah dan pakem batik yang tidak boleh hilang.
“Kalau pakem dan sejarah ini hilang, maka batik mudah
dicontek negara lainnya” Tutup Era.
Opini :
Dari
artikel di atas dapat disimpulkan bahwa, kebudayaan Indonesia sebenarnya bisa
dilestarikan dengan memulai dari hal-hal kecil seperti memakai batik. Dan batik
sekarang sudah mulai ada di mancanegara oleh karena itu kita harus bangga
terhadap negeri kita sendiri dan kita harus menjaganya dan melestarikan batik
tersebut agar tidak diambil oleh negara lain.
Komentar
Posting Komentar